Pewarna Kimia Untuk Batik
Pewarna kimia didapat dari berbagai zat kimia/ sintetis (buatan) yang dapat menghasilkan warna untuk tekstil. Pewarna kimia ini diperkenalkan oleh pedagang-pedagang dari bangsa lain. Sifat dari warna kimia ini menghasilkan warna-warna terang, dan varian warnanya jauh lebih banyak dari warna alami.
Macam-macam zat pewarna kimia:
- Pewarna Naptol
- Pewarna Indigosol
- Pewarna Protion
- Pewarna Base
- Pewarna Rapit
Pewarna yang biasa digunakan adalah Pewarna Naptol, Indigosol, dan Protion. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga pewarna tersebut:
1. Pewarna Naptol
Pewarna Naptol biasanya digunakan untuk pencelupan. Untuk pencelupan 1 potong kain ukuran taplak digunakan 10 gr Naptol, 5 gr kustik, Garam Diazo 30 gr.
Contoh penggunaan pewarna Naptol:
- Warna Biru Muda
Naptol AS + Kustik fixasi dengan Garam Diazo Biru Bb.
- Warna Biru Tua
Naptol AS + Kustik difiksasi dengan Garam Diazo Biru B.
- Warna Merah Muda
Naptol BS + Kustik difiksasi dengan Garam Diazo Merah R.
- Warna Merah Tua / Merah Marun
Naptol AS BO + Kustik difiksasi dengan Garam Diazo Merah B + Biru B.
- Warna Kuning
Naptol ASG + Kustik difiksasi dengan Garam Merah B.
- Warna Ungu / Violet
Naptol ASG + Kustik difiksasi dengan Garam Violet B.
- Warna Orange
Naptol AS OL + Kustik difiksasi dengan Garam Kuning Gc / Orange Gc.
2. Pewarna Indigosol
Pewarna Indigosol biasa digunakan untuk pewarnaan teknik nyolet dan mewarnai dasar (pencelupan). Untuk teknik nyolet pewarna 5 gr untuk ukuran air ½ gelas aqua ( dilarutkan dengan air panas ). Untuk pencelupan 1 kain taplak dibutuhkan pewarna 20 gr dan air 1 sampai 2 liter ( dilarutkan dengan air panas ).
3. Pewarnaan Protion
Pewarnaan Protion digunakan dalam proses Nyolet dan Nyelup. Untuk teknik Nyolet dibutuhkan warna 5 gr, Soda Kue 2 gr, atau MS ( Resisal ) dan air sekitar 30cc. Untuk teknik Nyelup dibutuhkan warna Protion 20 gr, Soda Kue 10 gr dan air 2 Liter.