Canting
Canting adalah alat untuk membubuhkan / melekatkan malam diatas kain. Dalam batik, dikenal dua macam canting yaitu canting tulis dan canting cap. Pada awalnya hanya dikenal canting tulis dalam pembuatan batik. Canting cap mulai diperkenalkan sekitar awal abad 19, yang pada saat perdagangan batik mulai naik hingga diperlukan teknik baru yang lebih cepat dalam membuat batik. Pada awalnya terjadi prokontra apakah teknik cap ini juga disebut batik asli. Namun akhirnya teknik cap juga diakui sebagai batik asli, dan sejak saat itu batik dibedakan berdasarkan kualitas tekniknya, yaitu batik tulis dan batik cap. Dalam dalam perkembangan kemudian juga dikenal teknik kombinasi tulis dan cap.
1. Canting Tulis
Canting tulis dinamakan demikian karena cara pelekatan malam seperti cara menulis. Canting tulis terdiri dari 3 bagian yaitu cucuk, yaitu tempat keluarnya malam; nyamplungan, atau kepala canting, sebagai tempat menampung malam; dan gagang, sebagai area pegangan. Cucuk dan nyamplungan terbuat dari tembaga. Cucuk canting tulis mempunyai beberapa ukuran diameter dari 0,5 sampai 10 mengindikasikan tebal tipisnya titik atau garis yang bisa dibuat. Selain itu ada yang berukuran jumbo, dinamai canting mopok, yaitu teknik penutupan malam di area besar tertentu (ngeblok, bukan untuk titik atau garis). Namun teknik mopok ini kerap dilakukan dengan menggunakan kuas tradisional karena lebih cepat pengerjaannya.
2. Canting Cap
Canting cap dinamakan demikian karena cara penggunaan seperti menggunakan cap/stempel, yaitu dengan cara mengecap permukaan canting cap yang telah terlumuri malam diatas permukaan kain. Kegiatan mengecap ini dilakukan berulang kali hingga membentuk pola-pola tertentu. Canting cap ini terbuat dari tembaga, terdiri dari beberapa bagian yaitu permukaan yang sudah ada motifnya, landasan, dan pegangan. Pembuatan canting cap ini dilakukan secara manual dengan cara memotong dan menempel lembaran tipis tembaga. Pembuatan sebuah canting cap tembaga ini mencapai waktu satu hingga dua minggu tergantung kerumitan motif dan luas permukaannya. Selain tembaga, adapula canting cap yang terbuat dari kayu. Pemilihan bahan kayu biasanya karena harga nya yang lebih ekonomis, namun canting kayu tidak tahan lama dan tidak bisa memuat motif-motif yang rumit.